Sabtu, 26 Oktober 2013

Kalimat Efektif



  • Definisi Kalimat Efektif


(Wiyanto, 2004:48) Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan pesan (informasi) secara singkat , lengkap , dan mudah diterima oleh pendengar . Yang dimaksud singkat adalah hemat dalam penggunaan kata-kata . Hanya kata-kata yang diperlukan , yang digunakan . Sebaliknya , Kata-kata yang mubazir tidak perlu digunakan . Penggunaan kata-kata mubazir berarti pemborosan . Hal itu tentu bertentangan dengan prinsip kalimat efektif yang hemat . Meskipun hemat dalam penggunaan kata , Kalimat efektif tetap harus lengkap , artinya kalimat itu harus disampaikan . Sedemikian lengkapnya sehingga kalimat efektif mampu menimbulkan pengaruh , meninggalkan kesan , atau menghasilkan akibat . Selanjutnya , kalimat efektif harus dapat dipahami pendengar dengan cara yanng mudah dan menarik . Selain itu , kalimat efektif harus mematuhi kaidah struktur bahasa dan mencerminkan cara berpikir yang masuk akal (logis) .


  • Ciri-ciri dan Contoh dari Kalimat Efektif


1.      Kesepadanan


Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S) , predikat (P) , objek (O) , keterangan (K) . Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa .

Contoh :

Budi (S) pergi (P) ke kampus (KT) .

Tidak Menjamakkan Subjek .

Contoh:

Tomi pergi ke kampus , kemudian Tomi pergi ke perpustakaan (tidak efektif)

Tomi pergi ke kampus , kemudian ke perpustakaan (efektif)


2.      Kecermatan Dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata


Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda) .

Contoh :

Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (ambigu dan tidak efektif) .

Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (efektif) .



3.      Kehematan


Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata , frasa , atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu , tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa . Hal ini dikarenakan , penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan maksud kalimat . Untuk itu , ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan untuk dapat melakukan penghematan , yaitu:

a. Menghilangkan pengulangan subjek .

b. Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata .

c. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat .

d. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak .

Contoh :

Karena ia tidak diajak , dia tidak ikut belajar bersama di rumahku . (tidak efektif)

Karena tidak diajak , dia tidak ikut belajar bersama di rumahku . (efektif)

Dia sudah menunggumu sejak dari pagi . (tidak efektif)

Dia sudah menunggumu sejak pagi . (efektif)



4.      Kelogisan


Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku . Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal .

Contoh :

Untuk mempersingkat waktu , kami teruskan acara ini . (tidak efektif)

Untuk menghemat waktu , kami teruskan acara ini . (efektif)



5.      Kesatuan atau Kepaduan


Kesatuan atau kepaduan di sini maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu , sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah . Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kepaduan kalimat , yaitu :

a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris .

b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona .

c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita .

Contoh :

Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu . (tidak efektif)

Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan . (efektif)

Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik . (tidak efektif)

Makalah ini membahas teknologi fiber optik . (efektif)



6.      Keparalelan atau Kesajajaran


Keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu . Jika pertama menggunakan verba , bentuk kedua juga menggunakan verba . Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me- , maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga .

Contoh:

Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan . (tidak efektif)

Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan . (efektif)

Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan . (efektif)

Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes . (tidak efektif)

Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes . (efektif)



7.      Ketegasan


Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat . Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat , ada beberapa cara , yaitu:

a.       Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat) .

Contoh:

Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain .

Pada kesempatan lain , kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini . (ketegasan)

Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya .

Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya . (ketegasan)

b.      Membuat urutan kata yang bertahap .

Contoh :

Bukan seribu , sejuta , atau seratus , tetapi berjuta-juta rupiah , telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar . (salah)

Bukan seratus , seribu , atau sejuta , tetapi berjuta-juta rupiah , telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar . (benar)

c.       Melakukan pengulangan kata (repetisi) .

Contoh :

Cerita itu begitu menarik , cerita itu sangat mengharukan .

d.      Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan .

Contoh :

Anak itu bodoh , tetapi pintar .


Sumber :



Sabtu, 19 Oktober 2013

Analisis Kutipan Kata Vicky Prasetyo



  • Transkip Perkataan Vicky Prasetyo :



“Di usiaku saat ini ya twenty nine my age.

Tapi aku tetap masih merindukan apresiasi, karena basicly aku seneng musik. Walaupun kontroversi hati aku lebih ditujukan kepada konspirasi kemakmuran dari yang kita pilih.

Kita belajar .. apa ya? harmonisisasi dari hal yang terkecil sampai terbesar

Kita nggak boleh ego terhadap satu kepentingan dan kudeta dari apa yang kita miliki.

Dengan adanya hubungan ini bukan mempertakut dan mempersuram statusisasi kemakmuran keluarga dia. Tapi menjadi confident.

Kita harus menyiasati kecerdasan itu untuk labil ekonomi kita akan lebih baik
dan aku sangat bangga.”


Transkip diatas adalah transkip perkataan yang diucapkan oleh Vicky Prasetyo (Mantan Tunangan) dari Pedangdut Zaskia Gotik . Tentu terdengar aneh , karena memang kosakata yang dia (Vicky Prasetyo) gunakan itu adalah salah , sehingga berakibat fatal dalam penggunaannya .
Disini saya akan berusaha untuk memperbaiki kosakata yang salah pada transkip perkataan Vicky Prasetyo .



  • Hasil Analisis Saya :



Pada baris pertama :
“Di usiaku saat ini ya twenty nine my age.”
Memang Bahasa Inggris yang dia gunakan , tidaklah salah . Tetapi akan lebih baik , karena kita menetap di Indonesia dan dalam keadaan sedang melakukan wawancara yang dapat dilihat semua orang , akan lebih baik apabila penggunaan kata Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris tidaklah di campur menjadi satu .

Yang seharusnya adalah :

 “Di usia saya saat ini 29th .
Saya tetap masih ingin mendapatkan penghargaan dari musik , karena pada dasarnya saya senang dengan musik . Walaupun akhirnya saya harus lebih memilih untuk mencari penghasilan di luar musik , untuk membuat kehidupan saya dengan keluarga menjadi lebih baik kedepannya .
Atas keputusan itu , saya belajar untuk mengambil hikmah mulai dari hal terkecil sampai yang paling besar .
Kita (Saya dan Zaskia) tidak boleh Egois , apalagi jika hal tersebut sampai mengorbankan hal-hal yang kita miliki .
Dengan adanya hubungan antara saya dengan Zaskia , saya berharap ini tidak akan membuat keluarga merasa takut , apabila Zaskia akan sepi pekerjaan atau saya akan melarang dia untuk berkarir nanti , saat kami telah resmi menikah .
Keadaan Ekonomi akan tetap baik dan saya sangat bangga dia (Zaskia) telah menjadi tulang punggung bagi keluarganya .”

Minggu, 13 Oktober 2013

EYD dan Tanda Baca



Judul Artikel dari Berita Online :
Libur Idul Adha , Jalur Puncak Macet

Libur panjang (long week end) yang bertepatan dengan perayaan hari raya Idul Adha, arus lalu lintas di jalur Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, padat merayap bahkan dibeberapa titik mengalami kemacetan sepanjang 5 kilo meter. Hal tersebut diakibatkan karena dimanfaatkan warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) untuk rekreasi ke sejumlah tempat wisata di kawasan Puncak, Bogor, Ahad, 13 Oktober 2013.

"Kepadatan arus lalu lintas di jalur Puncak, mulai dari simpang Gadog hingga kawasan Megamendung-Cipayung macet bahkan terjadi selepas pintu tol Ciawi, dikarenakan di simpang gadog kondisi jalan bottle neck (leher botol), sehingga terjadi antrean saat memasuki kawasan Puncak dengan jumlah kendaraan 36 ribu unit," kata Kepala Satuan Lalu Lintas, Polisi Resor Bogor, Ajun Komisaris Muhamad Chaniago, kepada Tempo.

Dia mengatakan kepadatan arus lalulintas di jalur Puncak ini terjadi mulai Jumat 11 Oktober 2013 petang dan Sabtu 12 Oktober 2013 . "Kemungkinan kepadatan akan terus terjadi hingga hari H Idul Adha mendatang karena pemerintah mengeluarkan kebijakan cuti bersama, pada hari Senin," kata dia.

Menurut Chaniago, untuk mengatasi kepadatan dan kemacetan, pihaknya menerjunkan sebanyak 100 personil yang ditempatkan disejumlah titik rawan, seperti di simpang Gadog, pertigaan Pasir Muncang, Pasir Angin, Tanjakan Selarong, Simpang Megamendung, Cipayung Datar, Taman Wisata Matahari, Cimory, Pasar Cisarua, Taman Safari Indonesia (TSI), Riung Gunung, Masjid Attaawun hingga restoran Rindu Alam.

"Untuk mengurai kepadatan kita berlakukan one way (satu jalur) sehari 2 kali. Pada pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB dengan prioritaskan kendaraan dari arah Jakarta ke Puncak, kemudian pada pukul 16.00 WIB hingga 17.00 WIB, untuk kendaraan yang turun," kata dia.

Ia mengatakan, untuk membantu dan mempermudah pemantauan arus lalulintas. Karena terbatasnya personil yang melakukan pengaturan, jajaranya memanfaatkan CCTV yang terpasang sebanyak 14 titik, "Kita pun mematau arus lalulintas melalui CCTV milik MTNC Korlantas Mabes Polri," kata dia.

Dilain pihak Humas TSI Yulius Suprihardo mengatakan tingkat kunjungan di lokasi wisata satwa itu mencapai 1000 hingga 2000 pengunjung. "Kepadatan pengunjung terlihat di antrean loket masuk TSI dan parkiran, sebagian besar pengunjung asal Jakarta menggunakan mobil pribadi," katanya.

Bahkan menghibur pengunjung pihaknya menggelar sejumlah acara seperti haloween dan panggung-panggung hiburan dibeberapa titik keramaian. "Namun pada Idul Adha kali ini tidak ada acara khusus, kegiatan seperti biasa helloween, panggung hiburan dan kegiatan rutin tahunan yakni lomba foto satwa," ungkapnnya.

Koreksi Artikel .

Artikel di atas berasal dari salah satu Berita Online yang berjudul : Libur Idul Adha , Jalur Puncak Macet . Pada artikel tersebut , banyak mengandung kata-kata yang tidak sesuai dengan tata aturan kaidah berbahasa yang baik dan benar .

Paragraf 1 .

  • Libur panjang (long week end) yang bertepatan dengan perayaan hari raya Idul Adha, arus lalu lintas di jalur Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, padat merayap bahkan dibeberapa titik mengalami kemacetan sepanjang 5 kilo meter.

Penggalan kalimat diatas , terdapat kata yang kurang .  Karena seharusnya setelah kata-kata :
"Libur panjang (long week end) yang bertepatan dengan perayaan hari raya Idul Adha,"
Terdapat kata “mengakibatkan” , jika langsung ke kalimat selanjutnya tanpa ada kata "mengakibatkan" , ini akan membuat kalimat menjadi kurang jelas .

Kalimat yang benar :
Libur panjang (long week end) yang bertepatan dengan perayaan hari raya Idul Adha, mengakibatkan arus lalu lintas di jalur Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, padat merayap bahkan dibeberapa titik mengalami kemacetan sepanjang 5 kilo meter.

Paragraf 2 .

  • Kepadatan arus lalu lintas di jalur Puncak, mulai dari simpang Gadog hingga kawasan Megamendung-Cipayung macet bahkan terjadi selepas pintu tol Ciawi, dikarenakan di simpang gadog kondisi jalan bottle neck (leher botol), sehingga terjadi antrean saat memasuki kawasan Puncak dengan jumlah kendaraan 36 ribu unit," kata Kepala Satuan Lalu Lintas, Polisi Resor Bogor, Ajun Komisaris Muhamad Chaniago, kepada Tempo.

Pada Paragraf kedua diatas seharusnya ada kalimat yang tidak ada atau dikurangkan , karena kalimat tersebut , hanyalah kalimat kosong , yang tidak memiliki arti maupun penjelasan .
”dikarenakan di simpang gadog kondisi jalan bottle neck (leher botol)”
Setelah itu masih terdapat kata yang tidak tepat untuk dipergunakan ,
“sehingga terjadi antrean saat memasuki kawasan Puncak dengan jumlah kendaraan 36 ribu unit,"
Seharusnya kata yang dipakai bukanlah “terjadi” , melainkan “menyebabkan” .

Kalimat yang benar :
"Kepadatan arus lalu lintas di jalur Puncak, mulai dari simpang Gadog hingga kawasan Megamendung-Cipayung macet , bahkan terjadi selepas pintu tol Ciawi, sehingga menyebabkan antrean saat memasuki kawasan Puncak , dengan jumlah kendaraan 36 ribu unit," kata Kepala Satuan Lalu Lintas, Polisi Resor Bogor, Ajun Komisaris Muhamad Chaniago, kepada Tempo.

Paragraf 3.                      

  • Dia mengatakan kepadatan arus lalulintas di jalur Puncak ini terjadi mulai Jumat 11 Oktober 2013 petang dan Sabtu 12 Oktober 2013 . "Kemungkinan kepadatan akan terus terjadi hingga hari H Idul Adha mendatang karena pemerintah mengeluarkan kebijakan cuti bersama, pada hari Senin," kata dia.

Penggunaan kata Dia juga kurang tepat dan terdengar sedikit tidak pantas .
Seharusnya kata Dia diganti dengan nama yang mengatakan dan diakhir kalimat tidak perlu lagi ditambahakan “kata dia” , juga kata “mengatakan” sebaiknya diganti menjadi kata “menambahkan” , karena dia telah mengatakan di awal dan kemudian dia menambahkan penjelasan yang sebelumnya dia katakan .

Kalimat yang benar :
Ajun Komisaris Muhamad Chaniago juga menambahkan , bahwa kepadatan arus lalulintas di jalur Puncak ini terjadi mulai Jumat 11 Oktober 2013 petang dan Sabtu 12 Oktober 2013 . "Kemungkinan kepadatan akan terus terjadi hingga hari H Idul Adha mendatang , karena pemerintah mengeluarkan kebijakan cuti bersama, pada hari Senin.


Paragrag 5.

  • "Untuk mengurai kepadatan kita berlakukan one way (satu jalur) sehari 2 kali. Pada pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB dengan prioritaskan kendaraan dari arah Jakarta ke Puncak, kemudian pada pukul 16.00 WIB hingga 17.00 WIB, untuk kendaraan yang turun," kata dia.

Ada yang salah dari kata "berlakukan" pada paragraf diatas , seharusnya yang benar adalah “memberlakukan” juga "prioritaskan" menjadi "memprioritaskan" dan Kata dia , penggunaan dia diganti dengan nama , akan jauh lebih baik .

Kalimat yang benar :
"Untuk mengurai kepadatan kita memberlaukan one way (satu jalur) sehari 2 kali. Pada pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB , dengan memprioritaskan kendaraan dari arah Jakarta ke Puncak, kemudian pada pukul 16.00 WIB hingga 17.00 WIB, untuk kendaraan yang turun," kata Chaniago .

Paragraf 6.
Ia mengatakan, untuk membantu dan mempermudah pemantauan arus lalulintas. Karena terbatasnya personil yang melakukan pengaturan, jajaranya memanfaatkan CCTV yang terpasang sebanyak 14 titik, "Kita pun mematau arus lalulintas melalui CCTV milik MTNC Korlantas Mabes Polri," kata dia.

Kata jajarannya , kurang “n” .
Kata memantau , kurang “n” .

Paragraf 8 .
Bahkan menghibur pengunjung pihaknya menggelar sejumlah acara seperti haloween dan panggung-panggung hiburan dibeberapa titik keramaian. "Namun pada Idul Adha kali ini tidak ada acara khusus, kegiatan seperti biasa helloween, panggung hiburan , dan kegiatan rutin tahunan yakni lomba foto satwa," ungkapnnya.

Kata ungkapnya , huruf “n” terdapat ada 2 di kata tersebut .

Sumber :
http://www.tempo.co/read/news/2013/10/14/136521529/Libur-Panjang-Idul-Adha-Jalur-Puncak-Macet