Minggu, 18 November 2012

Komunikasi,Pengawasan,dan Perkembangan Organisasi


  • Pengertian Komunikasi , Komunikasi Formal , & Jaringan Komunikasi .

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan , ide , gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain . Pada umumnya , komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak . Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya , komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan , menunjukkan sikap tertentu , misalnya tersenyum , menggelengkan kepala , mengangkat bahu . Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal .


Komunikasi formal adalah suatu proses komunikasi yang bersifat resmi dan biasanya dilakukan di dalam lembaga formal melalui garis perintah atau sifatnya instruktif , berdasarkan struktur organisasi oleh pelaku yang berkomunikasi sebagai petugas organisasi dengan status masing-masing yang tujuannya menyampaikan pesan yang terkait dengan kepentingan dinas . Suatu komunikasi juga dapat dikatakan formal ketika komunikasi antara dua orang atau lebih yang ada pada suatu organisasi dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip dan struktur organisasi .

http://id.shvoong.com/how-to/careers/2198703-pengertian-komunikasi-formal-informal-dan/#ixzz2CaZwg1Fl

Jaringan komunikasi adalah saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orang ke orang lain . Jaringan ini dapat dilihat dari dua perspektif . Pertama , kelompok kecil sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya akan mengembangkan pola komunikasi yang menggabungkan beberapa struktur jaringan komunikasi . Jaringan komunikasi ini kemudian merupakan sistem komunikasi umum yang akan digunakan oleh kelompok dalam mengirimkan pesan dari satu orang keorang lainnya . Kedua , jaringan komunikasi ini bisa dipandang sebagai struktur yang diformalkan yang diciptakan oleh organisasi sebagai sarana komunikasi organisasi .


  • Pengertian , Jenis , Tipe-tipe Pengawasan

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut .

Jenis-jenis pengawasan antara lain :
  1. Pengawasan Melekat , adalah serangkaian kegiatan yang bersifat sebagai pengendalian secara Ajeg yang dilakukan oleh atasan langsung terhadap bawahannya , secara preventif atau represif agar pelaksanaan tugas bawahan tersebut berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana kegiatan dan peraturan perundangan yang berlaku .
  2. Pengawasan Fungsional , merupakan pengawasan yang dilakukan oleh aparat atau pejabat yang tugas pokoknya khusus membantu pimpinan untuk melaksanakan tugasnya masing-masing , pengawasan fungsional biasanya bersifat internal . Aparat pengawasan fungsional dalam suatu instansi disebut Satuan Pengawasan Internal (SPI) . SPI hanya membantu pimpinan agar dapat melakukan manajemennya , melakukan pengawasan melekat atau pengendaliannya dengan baik . SPI tidak berwenang mengambil tindakan sendiri , harus dikoordinasikan kepada atasannya .
  3. Pengawasan Teknis Fungsional , setiap instansi berkewajiban untuk melakukan pengawasan agar kebijakan-kebijakan negara sesuai dengan bidang tugas pokoknya masing-masing , ditaati oleh masyarakat maupun aparatur . Pengawasan teknis fungsional merupakan konsekuensi dari pelaksanaan dasar fungsionalisasi dan merupakan fungsi lini atau operasional dari instansi tersebut . Pengawasan teknis fungsional berarti pengawasan yang ditujukan kepada aparatur dan juga masyarakat .
  1. Pengawasan Legislatif , dikenal juga dengan pengawasan politik , merupakan fungsi yang dimiliki parlemen di samping fungsi legislasi dan budgeting . Pengawasan legislative ditujukan pada pengawasan terhadap pelaksanaan UUD 1945 , Hukum dan peraturan pelaksanaannya yang termanifestasikan pada hak interpelasi , hak angket , dan hak menyatakan pendapat .
  2. Pengawasan Masyarakat , disebut juga kontrol sosial merupakan pengawasan yang dilakukan masyarakat sendiri terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan .
  3. Pengawasan yudikatif , merupakan salah satu fungsi Mahkamah Agung untuk mengawasi peraturan di bawah UU , sedangkan Mahkamah Konstitusi berwenang secara formal untuk menguji UU terhadap UUD 1945 .

Tipe-Tipe Pengawasan
Dalam pengawasan terdapat beberapa tipe pengawasan seperti yang diungkapkan Winardi (2000, hal. 589).
a. Pengawasan Pendahuluan (preliminary control) .
b. Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control) .
c. Pengawasan Feed Back (feed back control) .
Penjelasan :
a. Pengawasan Pendahuluan (preliminary contro)
Prosedur-prosedur pengawasan pendahuluan mencakup semua upaya manajerial guna memperbesar kemungkinan bahwa hasil-hasil aktual akan berdekatan hasilnya dibandingkan dengan hasil-hasil yang direncanakan .
Dipandang dari sudut prespektif demikian , maka kebijaksanaan-­kebijaksanaan merupakan pedoman-pedoman untuk tindakan masa mendatang . Tetapi , walaupun demikian penting untuk membedakan tindakan menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan dan tindakan mengimplementasikannya .
Merumuskan kebijakan-kebijakan termasuk dalam fungsi perencanaan sedangkan tindakan mengimplementasi kebijaksanaan merupakan bagian dari fungsi pengawasan .
Pengawasan pendahuluan meliputi :
  1. Pengawasan pendahuluan sumber daya manusia .
  2. Pengawasan pendahuluan bahan-bahan .
  3. Pengawasan pendahuluan modal .
  4. Pengawasan pendahuluan sumber-sumber daya finansial .
b. Pengawasan Pada Waktu Kerja Berlangsung (concurrent control)
Concurrent control terutama terdiri dari tindakan-tindakan para supervisor yang mengarahkan pekerjaan para bawahan mereka .
Direction berhubungan dengan tindakan-tindakan para manajer sewaktu mereka berupaya untuk :
  1. Mengajarkan para bawahan mereka bagaimana cara penerapan metode­-metode serta prosedur-prsedur yang tepat .
  2. Mengawasi pekerjaan mereka agar pekerjaan dilaksanakan sebagaimana mestinya .
Proses memberikan pengarahan bukan saja meliputi cara dengan apa petunjuk-petunjuk dikomunikasikan tetapi ia meliputi juga sikap orang-orang yang memberikan penyerahan .
c. Pengawasan Feed Back (feed back control)
Sifat kas dari metode-metode pengawasan feed back (umpan balik) adalah bahwa dipusatkan perhatian pada hasil-hasil historikal , sebagai landasan untuk mengoreksi tindakan-tindakan masa mendatang .
Adapun sejumlah metode pengawasan feed back yang banyak dilakukan oleh dunia bisnis yaitu :
  1. Analysis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis) .
  2. Analisis Biaya Standar (Standard Cost Analysis) .
  3. Pengawasan Kualitas (Quality Control) .
  4. Evaluasi Hasil Pekerjaan Pekerja (Employee Performance Evaluation) .

  • Perkembangan Organisasi

Perkembangan organisasi adalah program yang berusaha meningkatkan efektifitas keorganisasian dengan mengintegrasikan individu akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian. Alasan akan pentingnya perkembangan organisasi :
  1. Perubahan adalah pertanda kehidupan
  2. Perubahan memberikan harapan
  3. Pengembangan merupakan tanggapan atas perubahan
  4. Pengembangan merupakan usaha untuk menyesuaikan dengan hal baru
Metode pengembangan  organisasi :
  1. Metode penngembangan perilaku
  2. Metode pengembangan ketrampilan dan sikap
Pengemabangan Organisasi
Pengembangan Organisasi merupakan : Suatu pendekatan sistematik , terpadu dan terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi serta memecahkan masalah-masalah (seperti kutrangnya kerja sama/koperasi , desentralisasi yang berlebihan dan kurang cepatnya komunikasi dan sebagainya) yang merintangi efisiensi pengoperasian pada semua tingkatan . Salah satu teknik pengembangan Organisasi adalah Grid OD yang didasarkan atas kisi-kisi manajerial. R. Blake dan J. Mouton mengidentifikasikan berbagai kombinasi perhatian terhadap produk dan orang . Enam tahap yang perlu diperhatikan dari program Grid OD yaitu :
  1. Latihan
  2. Pengembangan tim
  3. Pengembangan antar kelompok
  4. Penetapan tujuan organisasi
  5. Pencapaian tujuan
  6. Stabilitas
French dan Bell menemukakan bahwa ”Pengembangan organisasi telah muncul dari ilmu pengetahuan keperilakuan terapan dan psikologi sosial dan dari usaha-usaha yang berurutan untuk menerapkan latihan laboratorium dan survei umpan balik ke dalam berbagai sistem total” .