- Definisi Kalimat Efektif :
Kalimat
efektif adalah kalimat yang mengungkapkan maksud penutur/penulis secara tepat ,
sehingga maksud itu dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula .
Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang mampu menjembatani timbulnya
pikiran yang sama antara penulis/penutur dan pembaca/pendengar . Kalimat
efektif harus dapat mewakili pikiran penulis/pembicara secara pas dan jitu
sehingga pendengar/pembaca akan memahami pikiran tersebut dengan mudah , jelas ,
dan lengkap seperti yang dimaksud oleh penulis/pembicaranya .
- Definisi Kata Turunan :
Kata
turunan adalah kata dasar yang memiliki imbuhan , baik berupa awalan , sisipan/akhiran
, maupun gabungan kata . Kata turunan termasuk salah satu unsur pembentuk
kalimat , selain kata dasar dalam setiap penulisan artikel .
Berikut
adalah beberapa informasi tambahan untuk melengkapi aturan yang terdapat pada
Kata Turunan .
Jenis
imbuhan
Jenis
imbuhan dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan menjadi :
1.
Imbuhan sederhana; hanya terdiri dari salah satu awalan atau akhiran .
a. Awalan: me-, ber-, di-, ter-, ke-, pe-,
per-, dan se-
b. Akhiran: -kan, -an, -i, -lah, dan –nya
2.
Imbuhan gabungan; gabungan dari lebih dari satu awalan atau akhiran .
a. ber-an dan ber-i
b. di-kan dan di-i
c. diper-kan dan diper-i
d. ke-an dan ke-i
e. me-kan dan me-i
f. memper-kan dan memper-i
g. pe-an dan pe-i
h. per-an dan per-i
i. se-nya
j. ter-kan dan ter-i
3.
Imbuhan spesifik; digunakan untuk kata-kata tertentu (serapan asing) .
a. Akhiran: -man, -wan, -wati, dan -ita.
b. Sisipan: -in-,-em-, -el-, dan -er-.
Awalan
me- .
Pembentukan
dengan awalan me- memiliki aturan sebagai berikut :
1. tetap,
jika huruf pertama kata dasar adalah l, m, n, q, r, atau w. Contoh: me- + luluh
→ meluluh, me- + makan → memakan.
2. me- → mem-, jika huruf pertama kata dasar
adalah b, f, p*, atau v. Contoh: me- + baca →
membaca, me- + pukul →
memukul*, me- + vonis →
memvonis, me- + fasilitas + i →
memfasilitasi.
3. me- → men-, jika huruf pertama kata dasar
adalah c, d, j, atau t*. Contoh: me-
+ datang →
mendatang, me- + tiup →
meniup*.
4. me- → meng-, jika huruf pertama kata dasar
adalah huruf vokal, k*, g, h. Contoh: me- + kikis → mengikis*, me- + gotong → menggotong, me- + hias → menghias.
5. me- → menge-, jika kata dasar hanya satu suku kata. Contoh: me- + bom → mengebom, me- + tik → mengetik, me- + klik → mengeklik.
6. me- → meny-, jika huruf pertama adalah s*.
Contoh: me- + sapu →
menyapu*.
Huruf
dengan tanda * memiliki sifat-sifat khusus :
1.
Dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf vokal. Contoh: me- + tipu → menipu, me- + sapu → menyapu, me- + kira → mengira.
2. Tidak
dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf konsonan. Contoh: me- +
klarifikasi →
mengklarifikasi.
3. Tidak
dilebur jika kata dasar merupakan kata asing yang belum diserap secara
sempurna. Contoh: me- + konversi →
mengkonversi.
1. ber- +
kerja → bekerja
(huruf r dihilangkan)
2. ber- +
ajar → belajar
(huruf r digantikan l)
3. pe +
perkosa →
pemerkosa (huruf p luluh menjadi m)
4. pe +
perhati →
pemerhati (huruf p luluh menjadi m)
- Ciri-ciri dari Kalimat Turunan :
· Bersusun/majemuk .
· Tidak sempurna , elips .
· Berbentuk pertanyaan atau perintah .
· Bersifat medial , pasif , dan negatif .
- Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar