Definisi Kepimpinan
Pengertian Kepemimpinan Menurut Para ahli :
Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan
yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang
didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam
mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk
dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau
mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh
kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan
kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan
tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus
dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi
atau kelompok.
Tokoh Kepemimpinan :
Obama : Hidayat Nur Wahid Tokoh Muda Cemerlang dan Pemimpin Baru Bagi Indonesia
Presiden Barack Hussein Obama pernah menilai, Ketua MPR
Hidayat Nur Wahid adalah tokoh muda yang cemerlang dan pemimpin baru bagi
Indonesia."Di mata Obama, tokoh PKS ini adalah pemimpin baru untuk
Indonesia. Ia sederhana dan cerdas," ujar Obama sebagaimana dituturkan
Inung Nugroho, wartawan ABC, Australia
Inung menjelasakan, komentar itu meluncurkan dari mulut Obama ketika ia menyelenggarakan acara talk show pada 2004 yang dihadiri Obama, saat itu ia masih sebagai senator para tokoh partai politik, pengamat, dan juga United Nation Development Programme (UNDP).
Menurutnya, Obama terpilih sebagai presiden Amerika Serikat (AS) lantaran ia berguru dari kepribadian Hidayat Nur Wahid. "Obama melihat mantan Presiden PKS ini sederhana, pintar, dan visi kenegaraannya bagus.Obama belajar dari pribadi Dr. Hidayat Nur Wahid," kata wartawan yang juga seniman ini. Sosok dan pemikiran Hidayat, sambung dia, kini dibutuhkan Indonesia sebagaimana Obama dibutuhkan AS. "Muda, energik, dan mampu memelihara kerukunan bangsa," tegasnya.
Pandangan serupa disampaikan seniman senior Solo, Agus Sunaryo Damarhusada, saat peluncuran dan pelantikan "Sahabat Hidayat", di Gedung Wayang Orang Sriwedari, Solo, Senin 29 Desember 2008. Menurutnya, Hidayat merupakan tokoh bangsa yang sederhana. Dari kesederhaannya itu adalah keistimewaannya. "Tiada keistimewaan melainkan kesederhaan. Tiada kesederhaan melainkan keistimewaan. Bapak Hidayat Nur Wahid itu orangnya sederhana, tinggal memperbanyak sahabatnya," ujarnya. Ayah tiga anak ini mengaku bukan anggota Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Tapi sebagai warga negara, ia merasa kagum dengan kehadiran Hidayat di panggung politik. "Ia bersih dan patut memimpin negeri ini. Negara dan bangsa ini menjadi sejahtera, susah, aman, damai, konflik, dan sebagainya tergantung pemimpinnya, " imbuhnya.
Inung menjelasakan, komentar itu meluncurkan dari mulut Obama ketika ia menyelenggarakan acara talk show pada 2004 yang dihadiri Obama, saat itu ia masih sebagai senator para tokoh partai politik, pengamat, dan juga United Nation Development Programme (UNDP).
Menurutnya, Obama terpilih sebagai presiden Amerika Serikat (AS) lantaran ia berguru dari kepribadian Hidayat Nur Wahid. "Obama melihat mantan Presiden PKS ini sederhana, pintar, dan visi kenegaraannya bagus.Obama belajar dari pribadi Dr. Hidayat Nur Wahid," kata wartawan yang juga seniman ini. Sosok dan pemikiran Hidayat, sambung dia, kini dibutuhkan Indonesia sebagaimana Obama dibutuhkan AS. "Muda, energik, dan mampu memelihara kerukunan bangsa," tegasnya.
Pandangan serupa disampaikan seniman senior Solo, Agus Sunaryo Damarhusada, saat peluncuran dan pelantikan "Sahabat Hidayat", di Gedung Wayang Orang Sriwedari, Solo, Senin 29 Desember 2008. Menurutnya, Hidayat merupakan tokoh bangsa yang sederhana. Dari kesederhaannya itu adalah keistimewaannya. "Tiada keistimewaan melainkan kesederhaan. Tiada kesederhaan melainkan keistimewaan. Bapak Hidayat Nur Wahid itu orangnya sederhana, tinggal memperbanyak sahabatnya," ujarnya. Ayah tiga anak ini mengaku bukan anggota Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Tapi sebagai warga negara, ia merasa kagum dengan kehadiran Hidayat di panggung politik. "Ia bersih dan patut memimpin negeri ini. Negara dan bangsa ini menjadi sejahtera, susah, aman, damai, konflik, dan sebagainya tergantung pemimpinnya, " imbuhnya.
Tipe-tipe kepemimpinan :
A. Tipe instruktif,
Tipe ini ditandai dengan adanya komunikasi satu arah. Pemimpin membatasi peran bawahan dan menunjukkan kepada bawahan apa, kapan, di mana, bagaimana sesuatu tugas harus dilaksanakan. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan semata-mata menjadi wewenang pemimpin, yang kemudian diumumkan kepada para bawahan. Pelaksanaan pekerjaan diawasi secara ketat oleh pemimpin.
Ciri-cirinya ;
Tipe ini ditandai dengan adanya komunikasi satu arah. Pemimpin membatasi peran bawahan dan menunjukkan kepada bawahan apa, kapan, di mana, bagaimana sesuatu tugas harus dilaksanakan. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan semata-mata menjadi wewenang pemimpin, yang kemudian diumumkan kepada para bawahan. Pelaksanaan pekerjaan diawasi secara ketat oleh pemimpin.
Ciri-cirinya ;
* Pemimpin memberikan pengarahan tinggi dan
rendah dukungan.
* Pemimpin memberikan batasan peranan bawahan.
* Pemimpin memberitahukan bawahan tentang apa, bilamana, dimana, dan bagaimana bawahan melaksanakan tugasnya.
* Inisiatif pemecahan masalah dan pengambilan keputusan semata-mata dilakuakn oleh pemimpin.
* Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan diumumkan oleh pemimpin, dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh pemimpin
* Pemimpin memberikan batasan peranan bawahan.
* Pemimpin memberitahukan bawahan tentang apa, bilamana, dimana, dan bagaimana bawahan melaksanakan tugasnya.
* Inisiatif pemecahan masalah dan pengambilan keputusan semata-mata dilakuakn oleh pemimpin.
* Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan diumumkan oleh pemimpin, dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh pemimpin
B. Tipe konsultatif,
Kepemimpinan tipe ini masih memberikan instruksi
yang cukup besar serta penetapan keputusan-keputusan dilakukan oleh pemimpin.
Bedanya adalah bahwa tipe konsultatif ini menggunakan komunikasi dua arah dan
memberikan suportif terhadap bawahan mendengar keluhan dan perasaan bawahan
tentang keputusan yang diambil. Sementara bantuan ditingkatkan, pengawasan atas
pelaksanaan keputusan tetap pada pemimpin.
Ciri-cirinya :
Ciri-cirinya :
* Pemimpin memberikan baik pengarahan maupun
dukungan tinggi.
* Pemimpin mengadakan komunikasi dua arah dan berusaha mendengarkan perasaan, gagasan, dan saran bawahan.
* Pengawasan dan pengambilan keputusan tetap pada pemimpin.
* Pemimpin mengadakan komunikasi dua arah dan berusaha mendengarkan perasaan, gagasan, dan saran bawahan.
* Pengawasan dan pengambilan keputusan tetap pada pemimpin.
C. Tipe partisipatif,
Sebab kontrol atas pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan seimbang antara pemimpin dan bawahan, pemimpin dan
bawahan sama-sama terlibat dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Komunikasi dua arah makin bertambah frekuensinya, pemimpin makin mendengarkan
secara intensif terhadap bawahannya. Keikutsertaan bawahan untuk memecahkan
masalah dan mengambil keputusan makin banyak, sebab pemimpin berpendapat bahwa
bawahan telah memiliki kecakapan dan pengetahuan yang cukup luas untuk
menyelesaikan tugas.
Perilaku Kepemimpinan :
- Beri teladan tentang arti sukses kepada bawahan.
Alasan umum seseorang tidak berusaha keras dalam
bekerja adalah karena mereka tidak tahu persis tujuan mereka bekerja.
Ketidakadaan tujuan dan arah sering mematahkan motivasi kerja. Oleh sebab itu,
seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa memberi contoh kesuksesan
yang bisa diraih para bawahannya.
- Beri bawahan Anda peralatan yang mereka butuhkan.
Banyak orang mempersepsikan, tugas seorang pemimpin
adalah menyelesaikan masalah bawahannya. Namun, sebenarnya itu bukan tugas Anda
sebagai atasan. Daripada terus-menerus turun tangan menyelesaikan masalah orang
lain, lebih baik berikan bawahan Anda cara dan rambu untuk menyelesaikan
masalahnya sendiri.
- Jangan sungkan untuk memuji keberhasilan bawahan.
Tak hanya kritik, pujian dan apresiasi terhadap hasil
kerja bawahan juga dapat memotivasi produktivitas dan membangun kepercayaan
diri bawahan untuk lebih sukses lagi.
- Berikan ruang untuk kesalahan.
Sesungguhnya kesalahan adalah guru terbaik bagi
pembelajaran, maka berilah toleransi bagi kesalahan yang dilakukan bawahan.
Terkadang kesalahan dilakukan bawahan bukan karena ia tidak becus bekerja, tapi
karena ketidaktahuannya akan suatu hal.
- Delegasikan tugas tanpa banyak turut campur.
Pemimpin yang baik adalah seorang yang mampu
mempercayakan tugas secara penuh kepada bawahannya. Biarkan bawahan mengatasi
kendala pekerjaannya sendiri. Namun, di sisi lain pastikan diri Anda selalu ada
untuk membantu saat mereka membutuhkan Anda.
- Lebih baik bertanya daripada memberi nasihat
Seringkali bawahan Anda tahu lebih banyak daripada
yang Anda pikir mereka ketahui. Tanyakan pendapat mereka tentang
masalah-masalah yang sedang mereka hadapi di kantor. Dengan demikian, Anda
membantu mereka menyimpulkan sendiri jalan keluar terbaik dari masalah
tersebut. Hindari memberi nasihat, karena akan terkesan menggurui.
- Bersikaplah ramah.
Aturan mainnya sungguh sederhana. Jangan berharap
orang lain bersikap ramah kepada Anda jika Anda sendiri tidak ramah terhadap
orang lain. Seorang pemimpin yang baik tak perlu menjadi galak untuk bisa tegas
dan efektif memanajeri bawahannya. Dengan bersikap ramah, Anda akan selalu bisa
melihat sisi positif dari setiap karyawan Anda dan memotivasi mereka untuk
bekerja lebih baik lagi.
- Tak kenal maka tak sayang.
Kepemimpinan erat terkait dengan hubungan antar
manusia. Saat bawahan percaya bahwa Anda tulus peduli dengan mereka, mereka
akan berusaha lebih baik dalam bekerja. Kenali lebih dekat bawahan Anda,
dengarkan cerita dan keluh kesahnya. Pada akhirnya, kualitas kepemimpinan
seseorang dapat dilihat dari kualitas hubungannya dengan orang-orang di
sekitarnya.
Gaya Kepemimpinan :
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Pada gaya kepemimpinan otokrasi ini, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya.
Pemimpin juga berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Dengan kata lain, anggota tidak perlu pusing memikirkan apappun. Anggota cukup melaksanakan apa yang diputuskan pemimpin.Kepemimpinan otokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi.
1.2 Gaya kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
Pada kepemimpinandemokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi
1.3 Gaya kepemimpinan Bebas
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.Gaya kepemimpinan demokratis kendali bebas merupakan model kepemimpinan yang paling dinamis. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran utama yang ingin dicapai saja. Tiap divisi atau seksi diberi kepercayaan penuh untuk menentukan sasaran minor, cara untuk mencapai sasaran, dan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya sendiri-sendiri. Dengan demikian, pemimpin hanya berperan sebagai pemantau saja.
Sementara itu, kepemimpinan kendali bebas cocok untuk angggota yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi. Namun dewasa ini, banyak para ahli yang menawarkan gaya kepemimpinan yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan, dimulai dari yang paling klasik yaitu teori sifat sampai kepada teori situasional.
Nama-nama tokoh yang berhasil dalam kepemimpinan dan bidang yang dikuasai :
Ferdinand Marcos
Siapa yang
tak kenal nama Ferdinand Marcos yang terpilih sebagai Presiden Filipina pada
tahun 1964. Selama dua dekade masa pemerintahannya, Marcos Selalu menggaungkan
ancaman komunis revolusioner, dan menggunakannya untuk membenarkan aksinya
mematikan media dan menangkap beberapa lawan politiknya. Di masa kepemimpinan
Marcos, kronisme dan korupsi meluas. Miliaran uang negara disedot ke rekening
pribadi Marcos di Swiss.
Pada tahun
1986, Marcos kembali terpilih menjadi Presiden Filipina. Namun pemilu yang
diduga dipenuhi kecurangan, intimidasi dan kekerasan ini menjadi titik klimaks
bagi dirinya. Marcos akhirnya diturunkan dari jabatannya dalam Revolusi EDSA
pada tahun yang sama. Bersama istrinya, Imelda, Marcos melarikan diri dari
Filipina. Marcos meninggal di pengasingannya di Hawaii pada tahun 1989.
Husni Mubarak
Husni
Mubarak yang merupakan mantan Komandan Angkatan Udara Mesir ini, memulai karir
politiknya pada 1975 sebagai Wakil Presiden. Mubarak menjabat sebagai Presiden
Mesir selama 3 dekade sejak tahun 1981. Di bawah kepemimpinan Mubarak, Mesir
menjalin hubungan baik dengan Amerika Serikat. Bantuan miliaran dolar AS
berhasil didapatkannya dalam rangka menjaga dukungan untuk Israel dan membasmi
politik Islam. Namun, pada 11 Februari 2011, Mubarak yang berusia 83 tahun ini
akhirnya mengundurkan diri dari kursinya sebagai presiden menyusul aksi unjuk
rasa besar-besaran oleh rakyat Mesir selama 18 hari di awal 2011 yang
menewaskan 850 orang.
Fulgencio Batista
Fulgencio Batista yang menjabat Presiden Kuba selama 2 dekade ini dikenal
sebagai pemimpin diktator yang brutal yang memimpin Kuba sejak 1933. Pada tahun
1944, masa jabatannya berakhir dan Batista pun meninggalkan Kuba. Namun, 8
tahun kemudian, Batista melancarkan aksi kudeta dan berhasil memimpin kembali
Kuba. Hampir semua sektor pemerintah dikontrol secara otoriter oleh Batista.
Mulai dari ekonomi, kongres, pendidikan, hingga media. Selain itu, Batista juga
memperkaya dirinya sendiri dengan uang negara. Batista berhasil dilengserkan
dari jabatannya pada tahun 1959, melalui Revolusi Kuba yang dipimpin oleh Fidel
Castro. Setelah itu, Batista diketahui kabur ke luar negeri dan
berpindah-pindah tempat tinggal, hingga akhirnya meninggal pada 1973 di
Guadalamina, Spanyol
Antonio Salazar
Nama Antonio Salazar dinilai menjadi salah satu pemimpin paling otoriter di
Benua Eropa. Salazar memimpin Portugal sejak 1932 hingga 1968. Bentuk
pemerintahan Salazar disebut nasionalis konservatif, atau sebagian orang
menyebutnya fasis. Salazar memegang teguh visi anakronistik, yakni bahwa
Portugal masih memiliki kekuatan kekaisaran dan berhak menginvasi
koloni-koloninya di selatan Afrika. Rezim Salazar dijuluki ‘Estado Novo’ atau
negara baru, yang membanggakan pertumbuhan dan stabilitas ekonomi, namun masih
sarat dengan penindasan. Pada tahun 1960-an, muncul pemberontakan besar-besaran
terhadap rezim Salazar di Mozambik dan Angola. Saat menderita pendarahan otak
pada tahun 1968, Salazar dilengserkan dari kekuasaannya secara diam-diam. Dan
tahun 1974, Revolusi Bunga menandai berakhirnya rezim Salazar.
Pol Pot
Hanya 4 tahun Pol Pot dan Khmer Merah memerintah Kamboja. Tapi selama kurun
waktu 1975-1979, tidak kurang dari 1,7 juta rakyat Kamboja dibantai. Pol Pot
yang dipanggil ‘saudara nomor satu’ ini membuat Kamboja menjadi
ladang pembantaian. Invasi Vietnam ke Kamboja tahun 1978 membuat Pol Pot
terdesak dari Phnom Penh. Dia melanjutkan pemerintahannya dari hutan. Sebelum
akhirnya persembunyiannya dibocorkan anak buahnya sendiri. Pol Pot tewas saat
menjalani tahanan rumah tanggal 15 April 1998.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar